Istilah dari warm booting mungkin tidak banyak diketahui oleh orang terutama bagi masyarakat awam tersebut. Maka dari itu, Anda perlu untuk mengetahui penjelasan yang terdapat di bawah ini sehingga bisa lebih memahami pengertian sekaligus cara kerja di dalamnya tersebut.
Secara umum terdapat dua jenis proses menyalakan sebuah komputer yakni cold booting dan warm booting. Nah secara sederhana warm boot adalah cara menghidupkan komputer dalam keadaan mulai terhubung dengan arus listrik atau dalam keadaan hidup.
Mungkin Anda juga sudah pernah melakukannya tetapi tidak memahami bahwa aktivitas tersebut berkaitan dengan istilah satu ini. Ya, perlu diketahui bahwa jenis booting ini menjadi salah satu hal penting dalam proses sistem dari sebuah komputer atau laptop.
Agar Anda semakin paham mengenai istilah ini, maka kami sudah menyiapkan penjelasan lengkapnya di bawah ini sehingga dapat dijadikan sebagai sumber referensi.
Pengertian dari Warm Booting
Sebenarnya kehadiran dari istilah ini mungkin sudah tidak asing di telinga Anda tetapi mungkin belum memahami lebih jauh mengenai maksud dan tujuannya. Sebelum mengetahui maksud dari warm boot, maka perlu memahami pengertian booting.
Dimana ini merupakan suatu proses yang dilakukan ketika menghidupkan komputer hingga komputer tersebut siap digunakan. Tetapi ternyata terdapat sejumlah istilah berkaitan dengan booting tersebut seperti warm boot dan cold boot.
Jadi warm booting adalahproses menghidupkan PC atau laptop kembali, tetapi PC tersebut memang sudah berada dalam keadaan hidup atau aktif. Atau dengan kata lain adalah menghidupkan ulang perangkat PC Anda tersebut.
Untuk istilah yang lebih mudah dikenal dengan restart yakni memuat ulang. Ada banyak tujuan mengapa sebagian besar orang sering melakukan restart atau memuat ulang. Biasanya dapat dilakukan ketika terjadi beberapa masalah seperti crash suatu program, hendak restart setelah melakukan install atau misalnya hanya sekedar ingin memuat ulang.
Tetapi secara umum warm boot inilah dilakukan saat komputer telah mengalami kondisi not responding atau tidak ada respon. Dengan cara dimuat ulang inilah maka diharapkan komputer atau PC dapat berfungsi dengan normal kembali.
Langkah-langkah Dalam Melakukan Warm Boot
Sudah paham dengan pengertian warm booting diatas bukan? berikutnya Anda juga perlu mengetahui bagaimana prosedur dalam melakukannya. Untuk caranya sendiri sangat mudah yakni sama seperti melakukan restart pada komputer seperti umumnya.
Pada sistem Windows, proses ini dapat dilakukan dengan menggunakan menu restart ataupun menggunakan kombinasi tombol ctrl+alt+del pada keyboard. Tetapi untuk penggunaan jenis hardwarne lainnya, prosesnya juga dapat dilakukan dengan menekan tombol reset di CPU.
Perlu diketahui bahwa untuk langkah-langkah dalam melakukan restart inilah sangat mudah dan Anda dapat memperhatikan ulasannya berikut ini.
- Melakukan Restart
Langkah pertama yang perlu dilakukan oleh user adalah dengan melakukan restart yakni dapat mengikuti cara dibawah ini:
- Silahkan buka pilih menu restart yang berada di bagian menu yang sama dengan shut down
- Klik pada opsi tersebut dan proses booting akan segera dimulai.
- Kondisi Laptop Seperti Semula Saat Baru Dinyalakan
Sesudah proses booting tersebut selesai, pengguna akan dibawah kembali ke halaman awal seperti saat menyalakan komputer pertama kali. Nah proses inilah akan membuat arus listrik mengirimkan sinyal ke semua chip motherboard bahwa laptop dapat dinyalakan kembali.
- BIOS ROM Mengeluarkan Program Boot
Proses berikutnya adalah bagian dari BIOS ROM akan mengeluarkan program boot yang nantinya akan dicek dan dilihat di bagian prosesor dalam laptop. Ini akan membawa pengguna pada tahapan berikutnya.
Apabila proses boot tersebut berjalan dengan lancar, maka dapat menuju ke proses berikutnya. Tetapi kalau dalam praktiknya terdapat kesalahan atau masalah, maka BIOS akan memberikan kdoe POST (Power on Self Test) Error dengan munculnya suara ataupun tampilan pada layar.
- BIOS VGA Mengecek Kondisi Komponen
Tahap berikutnya adalah bagian dari BIOS yang berada di VGA Card akan melakukan pengecekan kondisi komponennya sendiri dan melakukan indentifikasi lebih mendalam. BIOS Utama akan langsung mencari hardware lainnya dengan menggunakan BIOS.
- BIOS Akan Menampilkan Layar Start UP
Ketika akan memasuki proses strat up, nantinya BIOS akan menampilkan layar start up di monitor perangkat PC anda. Nantinya bagian inilah juga akan menguji bagaimana keadaan memori RAM. Dicek, apakah terdapat masalah dan sudah siap digunakan ke tahap berikutnya
- Pengujian dan Pencarian Hardware
Tahapan berikutnya adalah proses pengujian sekaligus pencarian hardware dimana terhubung pada komputer atau PC. Ini juga termasuk plug and play BIOS akan membuat BIOS mampu membaca konfigurasi perangkat hardware and play otomatis.
Perangkat tersebut berkaitan dengan keyboard, mouse, printer dan masih banyak lagi. Nantinya pihak BIOS akan menampilkan sejumlah informasi mengenai konfigurasi sudah siap dilakukan. Apabila prosesnya selesai, maka akan diteruskan ke tahap berikutnya.
- Masuk ke Proses Boot Drive
Ini merupakan proses dimana BIOS akan mencari drive guna melakukan proses boot. Selanjutnya BIOS akan mencari sekaligus mengeksekusi first boot device berurutan dan mempunyai master boot record atau MBR. Baik di hardware, floppy disk hingga CD.
Perlu diingat juga bahwa proses tersebut tidak dapat berjalan dengan lancar apabila BIOS tidak dapat menemukan boot table hardware pada driver. Karena itulah pastikan semua berjalan dengan semestingnya.
Jenis-Jenis Booting Pada Komputer Lainnya
Tidak dapat dipungkiri bahwa kehadiran dari istilah ini sudah tidak asing di telinga tetapi Anda mungkin belum mengetahui bahwa didalamnya terdapat beberapa jenis sekaligus. Selain ada warm booting, ternyata juga masih terdapat jenis lain diantaranya adalah.
- Cold Booting
Dimana ini merupakan proses menghidupakan komputer yang mati dengan menggunakan prosedur normal. Didalam proses inilah, arus listrik akan langsung mengalir ke komponen komputer sebelum dingin agar perangkat dapat hidup.
Secara singkat cold booting juga dapat dikenal dengan menghidupkan computer sejak awal sama seperti dengan biasanya. Disebut dengan cool booting karena proses memuatnya akan dimulai dari komputer yang belum dialiri oleh listrik.
- Soft Booting
Sebenarnya soft booting mempunyai kemiripan dengan warm booting yakni dapat dilakukan ketika semua komponeen komputer telah dialiri listrik aktif. Tetapi, proses booting ini nantinya akan dikendalikan oleh sistem secara otomatis dan bukan disebabkan karena adanya kerusakan.
Sebagai samplenya adalah saat Anda sudah melakukan perubahan settings pada BIOS seperti keamanan ataupun optimasi. Agar perubahan inilah dapat berjalan dengan lancar maka disimpan dan PC akan restart otomatis.
- Hard Booting
Terakhir ini biasanya akan dilakukan ketika PC tidak memberikan respon atau diam dalam waktu lama. Sehingga penggguna biasanya melakukan restart terpaksa dengan menekan tombol reset untuk melakukan reboot ulang.
Keberadaan dari warm boot inilah ternyata mempunyai peran yang cukup penting karena dapat berfungsi mengatasi sejumlah masalah. Tanpa adanya warm booting inilah mungkin PC tidak dapat berjalan dengan baik ketika menghadapi permasalahan.