-->Mulai Baca Komik<--

Pengertian Warm Boot Dan Perbedaannya dengan Cold Booting

Sebelum komputer siap digunakan, ada proses booting yang harus dilewati. Salah satu proses booting yang terjadi pada komputer atau laptop adalah warm booting. Meskipun sudah sering dilakukan, tapi pengertian warm boot belum tentu dipahami oleh semua orang.

Bahkan, tak sedikit yang keliru antara warm booting dengan cold booting. Untuk itu, simak pengertian dan perbedaan antara kedua proses booting tersebut lewat artikel kali ini.

Mengenal Pengertian Warm Booting Pada Laptop

Booting merupakan proses yang sangat penting dalam laptop maupun komputer. Proses ini terjadi ketika komputer akan dinyalakan hingga siap digunakan. Dari beberapa jenis booting, warm boot jadi salah satu proses yang sering dilakukan.

Warm boot sendiri adalah proses untuk menghidupkan laptop kembali, dimana laptop berada di posisi yang sudah hidup. Dengan kata lain, warm booting adalah proses restart. Tujuan utama dilakukannya warm boot adalah untuk mengulang kembali proses. Biasanya hal ini dilakukan ketika terjadi beberapa gangguan, salah satunya adalah crash pada program.

Lalu, apa bedanya dengan cold booting? Simak ulasannya hingga akhir agar tidak salah sebut antara kedua proses booting ini.

Mengenal Pengertian Cold Booting

Setelah mengetahui pengertian warm boot, saatnya untuk membahas cold booting terlebih dahulu. Istilah cold booting digunakan untuk proses menyalakan komputer dari keadaan mati total hingga masuk ke sistem operasi dengan cara menekan tombol power.

Proses cold booting sendiri dimulai ketika menekan tombol power. Setelah itu, BIOS ROM akan mengeluarkan program BOOT yang akan dicek dan dilihat prosesor. Ketika proses boot mengalami masalah, maka BIOS akan memberikan kode error yang ditampilkan di layar.

Pada beberapa kasus, proses boot bahkan terhenti hingga masalah terselesaikan. Jika sudah, BIOS pada VGA card akan mengecek keadaan komponen pada laptop. Apabila semua kondisi dalam laptop atau komputer tidak bermasalah, maka perangkat akan berhasil menyala dan siap digunakan.

Namun, jika terdapat masalah pada perangkat, maka sistem booting akan terhenti. Artinya, laptop atau komputer tidak siap digunakan dan harus diatasi terlebih dahulu masalah utamanya.
Perbedaan Warm Boot Dan Cold Boot

Dari penjelasan di atas, bisa dilihat bahwa warm boot dan cold booting memiliki perbedaan yang cukup mencolok. Perbadaan yang paling utama adalah kondisi laptop di tahap awal, di mana warm booting dilakukan ketika laptop sudah hidup. Sedangkan proses cool booting dilakukan ketika laptop dalam kondisi mati.

Biasanya, metode warm boot ini dilakukan untuk mendeteksi apakah terdapat komponen yang bermasalah pada laptop atau komputer. Alasannya karena pada metode ini, hardware laptop tidak sepenuhnya memulai ulang dan tidak mati. Nah, itu tadi pengertian warm boot dan perbedaannya dengan cold booting yang perlu dibahami.

Leave a Comment